1. Saat jarak antar bulu sikat gigi semakin besar
Biasanya bulu-bulunya tersusun rapat. Jika jarak antar bulu sikat menjadi jauh lebih lebar, kemungkinan besar kotoran akan tertinggal di akar sikat gigi, dan sebaiknya diganti dengan yang baru.
Selain itu, sikat gigi harus dijaga pada waktu-waktu biasa. Setelah menyikat gigi, pasta gigi dan kotoran pada sikat gigi harus dicuci bersih. Letakkan kepala sikat gigi setinggi mungkin setelah digunakan. Tetap kering akan membantu mengurangi bakteri. Penempatan sikat gigi juga harus sekering mungkin, karena lingkungan yang lembab lebih mendukung perkembangbiakan mikroorganisme dengan cepat.
2. Warna akar sikat gigi menjadi lebih gelap
Kotoran pada akar bulu akan menumpuk secara perlahan, hal ini menjadi salah satu penyebab berkembangnya bakteri. Sekalipun dicuci setelah digunakan, hal ini tidak dapat dicegah sepenuhnya. Oleh karena itu, setelah warna akar sikat gigi menjadi lebih gelap,
Ini adalah tanda akumulasi kotoran yang lebih banyak dan harus diganti tepat waktu.
3. Bulu sikat gigi lembut dan rontok
Jika diketahui sebagian besar bulu sikat memiliki ujung yang lunak dan roboh, berarti tingkat keausannya besar dan gigi tidak dapat dibersihkan dengan baik sehingga harus diganti.
Disarankan masa penggunaan sikat gigi tidak lebih dari 3 bulan, namun juga berbeda-beda pada setiap orang. Misalnya, beberapa orang menggunakan tenaga paling kuat saat menyikat gigi. Dalam waktu kurang dari 3 bulan, bulu sikat gigi akan bengkok dan berubah bentuk, sehingga harus diganti tepat waktu. Karena bulunya bengkok dan berubah bentuk, efek pembersihan sikat gigi berkurang secara signifikan. Pada saat yang sama, mudah menyebabkan kerusakan pada gigi dan gusi.